Thursday, August 18, 2011

Jurusan Linguistik dan Ilmu Kognitif Hankuk University of Foreign Studies

Jurusan linguistik dan ilmu kognitif Hankuk University of Foreign Studies berlokasi di dua kampus HUFS, yaitu HUFS Seoul dan Yongin. Akan tetapi pengajar dan manajemenya tetap sama. Hingga saat ini, jurusan ini memiliki 4 orang profesor (ada juga beberapa dosen honorer). Sedikit ya? Mahasiswapun tidak terlalu banyak. Kelas dengan dua orang mahasiswa bukan hal baru. HUFS Seoul diperuntukan untuk perkuliahan paska sarjana (master dan doktor), sedangkan HUFS Yongin diperuntukan untuk perkuliahan sarjana. Selain itu, HUFS Yongin juga adalah tempat berkantornya para profesor, laboratorium dan pangkalan tim BK 21. Secara fisik memang HUFS Yongin lebih indah, karena luas dan memiliki sebuah danau. Tapi jaraknya itu lho, 3 jam dari Seoul!


Ya, jurusan ini memiliki sebuah laboratorium. Laboratorium ini berisi sekitar 30 unit komputer dan satu server besar. Mahasiswa yang akan kuliah praktik dengan menggunakan software seperti Protege, Prolog, SPSS dan Praat akan menggunakan laboratorium ini.

Pangkalan BK 21 adalah semacam ruangan untuk Tim BK 21, sebuah tim di Jurusan Linguistik dan ilmu kognitif yang mendapatkan hibah dari pemerintah Korea. Saat posting ini saya tulis, proyek tersebut masih berjalan. Anggota tim mendapatkan semacam gaji juga dengan kompensasi pekerjaan yang harus mereka selesaikan. Anggota tim ini wajib 'jaga' gawang secara bergantian. Ketua tim ini adalah Prof. Chae yang spesialisasinya adalah sintaksis. Tujuan akhir tim ini adalah membuat ontologi Bahasa Korea.

Selain itu, di HUFS Yongin ada juga lab DICORA yang diketuai Prof. Nam Jisun, yang berkonsentrasi pada pembuatan kamus elektronik. Berbeda dengan BK 21, tuntutan lab ini tidak terlalu tinggi. Tidak ada tenggat waktu dan kewajiban jaga gawang seperti BK 21. Tapi juga tidak ada penghasilan bulanan. Bahkan bisa dibilang ini lab non-komersial. Kantornyapun jadi satu dengan kantor Prof. Nam. Produk yang dihasilkan kebanyakan dari Prof. Nam sendiri atau mahasiswanya: seperti aku ini. Satu buku dan beberapa paper sudah aku hasilkan dari sana.http://pri2011.blogspot.com/2011/07/cv.html

Dengan demikian, HUFS Seoul bisa dibilang hanya tempat persinggahan, karena setiap ada rapat atau masalah jurusan lain, pembahasan selalu dilakukan di Yongin. Aku sendiri harus bolak-balik ke kampus Yongin-Seoul mulai semester 1-3. Namun HUFS Seoul memiliki kenangan tersendiri bagiku, terutama ruangan 312 gedung graduate school. Ini adalah ruang bersama untuk mahasiswa grad school jurusan linguistik yang disebut seminar room.  Ya, di sinilah aku menghabiskan waktu menulis paper dan tesisku.


Ruangan itu sebenarnya tidak terlalu besar, sekitar 2 X 7 meter. Ada perpustakaan kecil. Satu komputer yang masih bekerja dan satu komnputer rusak. Mahasiswa biasanya membawa laptop sendiri. Waktu 'kerja' ku biasanya dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore. Namun sering juga aku mangkal di ruangan itu hingga jam 11 malam. Ya, aku sangat produktif jika berada di ruangan itu. Kalau ada di rumah, menulis satu halaman saja belum tentu jadi. Ada sebabnya mengapa aku sampai betah sekali 'bertapa' di ruangan ini.

Waktu semester satu dan dua, mahasiswa ramai sekali di ruangan ini! Sampai sampai aku tidak kebagian tempat. Tapi semester 3, jumlah mahasiswa berkurang drastis. Salah seorang profesor bilang, jurusan ini punya reputasi yang baik dalam hal tidak meluluskan mahasiswa. Aku sempat gentar juga. Banyak dari seniorku yang sudah kuliah 3 tahun (untuk master) namun belum lulus. Ada yang lebih malah. Selain itu ada juga yang menyerah dan memilih mundur setelah kuliah satu semester. Adalagi yang belum genap satu semester sudah mundur. Ada lagi yang belum kuliah (sudah diterima) sudah mundur! Wow!! Halanganya biasanya ada dua: Ujian komprehensif (kalau gagal harus mengulang semester depan), dan/atau tesis.

Waktu lulus kuliah normal adalah 2,5 tahun. Biasanya hanya mereka yang pintar yang lulus dan beruntung. Aku tidak pintar. Tapi aku pekerja keras! Tiga ujian komprehensif aku ambil sekaligus (Salah satu bahkan aku belum pernah ikut mata kuliahnya). Kerangka tesis sudah kubuat dari semester 1. Semester 3 aku mulai menyusun data dan eksperimen, semester 4 aku habiskan untuk menulis. Jadi aku lulus bukan karena pintar, tapi karena bekerja keras! Di meja inilah aku biasa menghabiskan waktuku mengetik (sampai punggungku pegal!).

Kadangkala aku merasa seperti mesin! Tapi aku tak ada pilihan. Jika tidak begini, aku tidak akan bisa lulus. Banyak sekali paper yang sudah aku baca, tapi lebih banyak lagi yang aku print! Hihi....Mungkin sudah ribuan lembar yang aku print! Haha... maklumlah gratis....

 Anyway.... ada waktu bertemu ada waktu berpisah. Selamat tinggal HUFS, selamat tinggal Seminar Room: 1 buku, 1 jurnal, 2 tulisan dalam buku dan 5 paper presentasi sudah kuhasilkan di sini selama 2 tahun. Kalau memang nasib, kita akan bertemu lagi^^~ CU