Friday, July 29, 2011

Kata Sapaan Sebagai Variabel Sosiolinguistik dalam Film 'INVICTUS'

Film INVICTUS bercerita tentang tim rugby Afrika Selatan pada tahun 1995. Disitu dikisahkan tentang Nelson Mandela (NM) yang baru saja terpilih menjadi presiden. Diperankan oleh Morgan Freeman, Mandela berusaha menghapuskan politik aparteid, dan menyatukan baik ras kulit putih maupun kulit hitam di Afrka Selatan. Salah satu usahanya adalah dengan mendongkrak prestasi Springboks, julukan tim rugby negara tersebut yang sedang mengalami degradasi moral karena sebagian besar anggotanya, bahkan kaptenya, Pienaar, yang diperankan oleh Matt Damon, juga adalah seorang kulit putih. padahal loyalitas mereka terhadap negara tak lagi diragukan. Dukungan penuh yang diperoleh oleh tim ini, setelah beberapa kunjungan Madiba, membawa Springboks meraih juara. Meski berkisah tentang Afrika Selatan, film ini merupakan film Hollywood yang  dibawakan dengan bahasa Inggris (dengan sedikit sekali campur kode dalam Bahasa Lokal). Morgan Freeman dan Matt Damon sukses merubah logat bahasa inggris mereka menjadi ke-Afrika Selatana-nan^^

Yang menarik dari film ini ialah ragam bentuk sapaan yang digunakan pada presiden Mandela. Ada kalanya ia dipanggil MADIBA, yang merupakan kata sapaan unik. MADIBA adalah nama panggilan klan afrika dari Mandela, yang menempel pada dirinya. Di kantor kepresidenan, hanya pegawai berkulit hitam saja yang memanggilnya dengan sebutan MANDIBA. Di luar itu, semua penduduk yang berkulit hitam, baik besar maupun kecil, memanggilnya MANDIBA. Padahal untuk orang yang sudah tua, seharusnya dipanggil dengan sebutan Mr+Nama. Namun hal itu tidak berlaku. Inilah variabel sosiolinguistik yang mendekatkan jarak sosial dan menurunkan formalitas.

Ada saat dimana istana kepresidenan mendapatkan tambahan pasukan pengaman presiden yang berkulit putih. Mereka semua memanggil Mandela tidak dengan sebutan MANDIBA, tetapi hanya dengan Mr.President saja. Pienaar, ketua tim rugby pun selalu memanggil Mandela dengan sebutan Mr.President, sebagaimana warga kulit putih lainya. Bahkan sampai film tersebut selesai, seluruh anggota tim yang berkulit putih hanya memanggilnya dengan sebutan Mr.President. Chester, satu-satunya anggota tim rugby yang berkulit hitam adalah pengecualian.

Lain lagi dengan John Thabasalala, komandan paspampres, yang terkadang memanggil Mandela dengan sebutan Comrade President. Comrade, maksudnya rekan/teman. Kata sapaan digunakan untuk menunjukan hubunganya yang sangat dekat dengan Mandela. Dalam film ini memang dikisahkan mereka berdua memang teman seperjuangan.

Beda lagi dengan pembantu madiba di rumah yang memanggilnya dengan sebutan 'DADA'. Dada adalah panggilan untuk anak yang berambut keriting, seperi Mandela di film tersebut. Bagi majikan yang dipanggil dengan pembantunya seperti itu bisa saja marah, karena hal itu kurang patut. Namun tidak dengan mandela. hal ini bisa dilihat sebagai usaha Mandela untuk membuat komunikasi terasa nyaman dan merangkul semua kalangan, dari mentri, sampai pembantu. Tapi tentu saja ketika di luar, pembantunya tidak memanggilnya
DADA, tetapi Mr.President atau MADIBA, dengan tujuan menghormati. Kita lihat di sini, selain hubungan antar penutur, hal penting lainya dalam pemilihan kata sapaan adalah kehadiran orang lain.

Begitulah, kata panggilan ini memang menjadi salah satu variabel sosiolinguistik untuk mengukur dimensi sosial yang berlaku dalam satu masyarakat. Tanpa pengetahuan tentang kata sapaan ini, tentu film INVICTUS tadi akan terasa kurang 'berkesan'. Mari kita tonton bersama! INVICTUS

No comments:

Post a Comment